BUMI & KITA SAAT PANDEMIK COVID-19

Apakah COVID-19 berpengaruh terhadap pengurangan emisi gas dan efek rumah kaca ?

Terdapat tiga setengah miliar orang penduduk Bumi yang secara langsung terdampak COVID-19. Pandemi Covid-19 telah mengubah kehidupan kita sehari-hari secara drastis. Banyak kegiatan-kegaitan yang berhenti atau berkurang mendadak saat pandemik COVID-19 melanda. Dilaporkan terdapat sebanyak 6% pengurangan emisi karbon dan 40% pengurangan polusi di atmosfer, terutama emisi nitro oksida.
Penurunan polusi bervariasi sesuai dengan lokasi geografis – daerah yang tercemar setelah penurunan lalu lintas dan kegiatan industri.

Apa yang menjadi pelajaran penting menghadapi perubahan iklim ?

Disisi lain, ada pelajaran yang kita dapat saat pandemik COVID-19 untuk mengatasi perubahan iklim. Bahwa tindakan cepat dan terkoordinasi masih memungkinkan untuk menyelamatkan bumi dari perubahan iklim apabila dilakukan secara global dan bersama-sama.

Kita percaya dan berharap bahwa kemampuan umat manusia untuk bertindak bersama akan menjadi aset saat menangani masalah iklim. Kita harus ingat bahwa baik dampak ekonomi dan kesejahteraan manusia dari perubahan iklim akan menjadi urutan yang lebih tinggi dan akan bertahan selama ratusan tahun, jika kita gagal dalam mitigasi iklim.

COVID-19 mungkin akan menjadi pelajaran penting bagi kita agar kedepannya dapat berinvestasi dalam solusi industri, energi dan transportasi yang ramah iklim sementara investasi pemulihan sedang dilakukan.

Apakah penggunaan produk sekali pakai akan bertambah buruk ?

Seperti kita ketahui, produksi dan pengunaan barang sekali pakai saat COVID-19 sangat tajam. hal ini disebabkan oleh keperluan untuk masker dan kebutuhan proteksi paramedis yang semuanya hanya boleh dipergunakan satu kali pakai. Hal ini menjadi masalah baru apabila kebiasaan dan pola sikap kepedulian terhadap lingkungan yang sangat jelek. Banyak sampah-sampah sekali pakai yang berpotensi merusak dan membunuh satwa/binatang lain di sekitar kita bahkan dalam kurun hingga 100 tahun kedepannya. Sebab kebanyakan barang sekali pakai tersebut terbuat dari bahan-bahan yang sulit terurai.

Saat pandemik COVID-19, kita fokus berbicara tentang kemanusiaan. Tapi kita juga jangan lupa bahwa manusia hidup dari lingkungan yang sehat. Merusak lingkungan sama juga membunuh kehidupan masa mendatang.


Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.